31 Agustus 2022

Big Data dan Hubungannya dengan IoT

Big Data sering kali digunakan mengelola dan menyimpan data secara terstruktur dalam sistem skala besar. 

Lalu, ada pula IoT yang merujuk pada banyaknya device dalam suatu sistem yang saling terhubung untuk berbagi data menggunakan internet.

Apa kaitan keduanya? Apa itu IoT? Apa itu Big Data? Jika ingin tahu lebih dalam, simak selengkapnya di bawah ini. 

Pengertian IoT

Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep suatu benda atau objek fisik yang ditanamkan sensor, software, dan teknologi lainnya, untuk mengirimkan data ke perangkat atau sistem lain selama terhubung ke jaringan internet. 

Ada banyak unsur pendukung IoT, di antaranya artificial intelligence (kecerdasan buatan), sensor, dan konektivitas. 

Perangkat IoT bekerja tanpa banyak campur tangan manusia. Ini berhubungan erat dengan konsep machine-to-machine (M2M), sehingga perangkat IoT sering disebut sebagai smart device (perangkat cerdas). Dengan hadirnya smart device ini diharapkan dapat membantu efektivitas pekerjaan manusia. 

Hingga saat ini, terdapat lebih dari 7 miliar device yang terhubung dengan IoT. Berdasarkan prediksi para ahli, jumlah tersebut akan terus berkembang sampai ke angka 22 miliar device pada tahun 2025. 

Di konteks bisnis, kita dapat memanfaatkan IoT untuk memperoleh insight berbasis data. Manfaat IoT yang lainnya yaitu meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasi bisnis, membuat model bisnis baru, dan menghubungkan dunia bisnis fisik ke dunia digital dengan mudah. 

Baca juga: Big Data: Manfaat, Jenis, dan Klasifikasinya yang Perlu Diketahui

Pengertian Big Data

Big Data adalah kumpulan data yang sengaja disimpan, untuk dianalisis, demi meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses pengambilan keputusan bisnis. 

Masalah kerap timbul, ketika penambahan data jadi sangat cepat, sehingga sulit menyimpan semua data secara konvensional. Untuk mengatasi masalah tersebut, munculah solusi gratis berbasis open-source bernama Hadoop. Solusi tersebut yang umum dipakai perusahaan di dunia. 

Dalam mengelola Big Data, Anda perlu tahu tiga sifatnya:

  • Volume - Menggambarkan jumlah data dalam terabyte, petabyte, atau exabytes, seperti SQL.
  • Kecepatan - Menggambarkan kecepatan dalam menganalisis data, seperti penjualan bisnis, eksperimen ilmiah, atau aplikasi real time yang mengacu pada tipe data. 
  • Variasi - Mengacu pada tipe data, bisa berupa data terstruktur seperti data relasional, data semi-terstruktur, atau data tidak terstruktur, seperti kata, PDF, atau log media.

Baca juga: Bagaimana Peran Big Data dalam Bisnis Saat Ini?

Kaitan Big Data dengan IoT 

Big Data dan IoT sama-sama menyimpan data, tapi keduanya berbeda. 

Big Data adalah kumpulan data kompleks yang sangat besar, sehingga sulit dianalisis dan diproses dengan sistem manajemen data biasa. 

Sedangkan IoT adalah teknologi yang berkembang untuk menghubungkan smart device ke internet, untuk bisa mentransmisikan dan mengirim data demi membuat keputusan. Jika dilihat lebih jauh lagi, Big Data lebih berfokus pada data itu sendiri, sementara IoT berfokus pada banyak hal, seperti data, perangkat, dan konektivitas.

Namun, keduanya juga saling berkaitan, misalnya dalam sektor smart city. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk mendukung smart city, tapi beberapa di antaranya belum berhasil memberikan hasil yang optimal. 

Salah satu kendalanya adalah keterbatasan data dan belum memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Melalui penerapan IoT dan Big Data, diharapkan kendala yang dihadapi selama menyelesaikan permasalahan tersebut dapat terselesaikan.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya