31 Agustus 2022

Haruskah perusahaan Anda mengadopsi opensource?

Ada dua jenis software (perangkat lunak), yaitu closed source dan open source. Mungkin Anda pernah menggunakan keduanya, seperti aplikasi editing dan sistem operasi. 

Dalam kesempatan kali ini kami akan membahas tentang apa itu open source, manfaat, dan risiko mengadopsi open source. Bagi Anda yang ingin tahu lebih lanjut tentang seluk-beluk open source, mari simak informasi selengkapnya di bawah ini. 

Apa Itu Open Source?

Open source adalah software yang memungkinkan kode sumber atau kode dasar diperiksa, dimodifikasi, dan dikembangkan oleh siapa saja. 

Kode sumber merupakan bagian dari software yang dapat dimanipulasi untuk mengubah cara kerja program atau aplikasi tertentu. 

Singkatnya, seorang programmer yang memiliki akses ke kode sumber program komputer dapat mengembangkan program tersebut dengan menambahkan fitur-fitur tertentu ke dalamnya atau memperbaiki bagian yang perlu disempurnakan. 

Lalu, apa bedanya software open source dengan software lainnya?

Beberapa software memiliki kode sumber yang hanya dapat dimodifikasi oleh satu orang, tim, atau organisasi tertentu. Hanya pembuat asli software berlisensi yang dapat menyalin, memeriksa, dan mengubah perangkat lunak tersebut secara legal, sehingga kerap disebut sebagai software eksklusif yang tertutup. 

Sebaliknya, kode sumber pada open source tersedia bagi pihak lain yang ingin melihat, menyalin, hingga mendistribusikan kode sumber. 

Baca Juga: Pentingkah Cluster Server bagi Perusahaan Anda?

Manfaat Open Source

Dari kacamata bisnis, open source memiliki banyak manfaat yang perlu Anda ketahui, di antaranya:


1. Kebebasan dan fleksibilitas

Kebebasan menjadi pertimbangan utama sebelum memilih open source. Dengan open source, Anda memiliki kebebasan untuk belajar, mengutak-atik, membenarkan, atau menyalahkan cara kerja software. Namun, kebebasan ini juga harus diiringi dengan tanggung jawab. 

Manfaat utama lainnya yang ditawarkan open source adalah fleksibilitas dalam mengelola kode sumber, karena pengguna dapat segera memulai pekerjaan dan menyempurnakan sistem tanpa perlu menunggu lisensi.


2. Berkualitas tinggi dengan mengutamakan kecepatan dan skala

Open source memungkinkan pembuatan software yang kompleks untuk membantu dunia digital berjalan dengan lebih sederhana dan cepat. Pada akhirnya, open source memungkinkan lebih banyak pengguna untuk memahami dan berpartisipasi dalam ekosistem


3. Biaya lebih rendah

Manfaat open source yang berikutnya yaitu biaya lebih rendah, sehingga Anda bisa menghemat anggaran. Umumnya, software open source tidak mewajibkan Anda untuk membayar biaya penggunaan dan Anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memperpanjang lisensi.


4. Lebih aman daripada software lainnya

Dari segi desain, software open source lebih aman daripada software lainnya. Anda dapat mempertimbangkan penggunaan sistem operasi Linux. Sistem operasi ini dianggap sebagai salah satu produk software paling aman di dunia dan sepenuhnya open source. Ketahuilah bahwa keamanan data yang disimpan di software apa pun merupakan hak Anda.



Baca Juga: Rekomendasi Laptop Terbaik untuk Desain Grafis

Risiko Mengadopsi Open Source

Ada beberapa risiko yang perlu Anda waspadai jika mengadopsi open source, seperti:

1. Keamanan yang rendah menjadi kesempatan hacker

Keamanan open source yang rentan malah menjadi kesempatan emas bagi para hacker untuk mengakses informasi yang mereka butuhkan. Jika perusahaan software tidak mengelola penggunaan open source, mereka mungkin tidak menyadari adanya data open source yang rentan dan berisiko terkena serangan berbahaya.


2. Masalah hak kekayaan intelektual

Ada lebih dari 200 jenis lisensi yang dapat diterapkan ke software open source, termasuk Apache, GPL, dan MIT. Banyak dari lisensi ini tidak kompatibel satu sama lain. Komponen tertentu tidak dapat digunakan secara bersamaan, karena Anda harus mematuhi semua persyaratan saat menggunakan software open source. Semakin banyak komponen yang Anda gunakan, semakin sulit untuk melacak dan membandingkan persyaratan penggunaan.

3. Kurangnya garansi

Software open source tidak disertai dengan garansi apa pun terkait keamanan, support, atau kontennya. Meskipun banyak proyek yang didukung, biasanya mereka dilakukan oleh sukarelawan dan pengembangannya dapat dihentikan tanpa pemberitahuan.

Karena software open source dibuat oleh komunitas yang terkadang terdiri dari kontributor anonim, sulit untuk memverifikasi bahwa kode yang disumbangkan adalah asli dan tidak diambil dari sumber pihak ketiga dengan hak kekayaan intelektual yang valid.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya