1 September 2022
Mengenal Indikator Apa Saja Yang Membentuk Smart City
Beberapa kota di berbagai negara mulai menerapkan konsep Smart City sebagai solusi dalam pertumbuhan populasi perkotaan. Beberapa orang ahli berharap Smart City dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan untuk meningkatkan kemudahan serta kesehatan hidup para penduduk.
Perkembangan teknologi Smart City pada saat ini semakin berkembang pesat, dalam membuat konsep Smart City tersebut, nantinya bukan sekedar diterapkan pada beberapa perangkat, akan tetapi juga diterapkan pada berbagai sistem beserta dengan pengaturannya. Suatu Smart City akan menghadirkan tatanan kota yang dapat berperan dalam mempermudah orang untuk melakukan dan mengakses suatu informasi dengan cepat dan tepat, serta efesien.
Konsep ini hadir untuk menjadi jawaban dalam menciptakan manajemen sumber daya yang efisien. Dapat dikatakan bahwa konsep Smart City ini merupakan penyatuan antara informasi secara langsung dengan komunitas perkotaan. Smart City secara sederhana dapat diartikan sebagai kota cerdas yang menawarkan peningkatan kualitas hidup masyarakat agar menjadi lebih baik lagi, serta menawarkan kenyamanan bagi penduduk di kota tersebut.
Smart City dapat diartikan juga sebagai suatu konsep pembuatan rencana, penataan serta pengelolaan kondisi kota dimana hampir seluruh aspek kehidupan didalamnya saling terintegrasi, untuk mendukung terwujudnya masyarakat yang pintar dan berpendidikan, mempunyai moral, dan juga mendapat perbaikan kualitas hidup yang harus terus berlanjut. Dalam prosesnya, suatu Smart City akan melakukan sebuah bantuan pada penggunaan komunikasi serta teknologi informasi.
Indikator Smart City
Terdapat enam indikator Smart City yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Smart Government
Pemerintah menjadi salah satu agen terpenting Smart City. Kehadiran pemerintah harus dapat memfasilitasi perubahan serta perkembangan sosial dengan baik. Sebagai contoh seperti dikeluarkannya regulasi ekonomi strategis yang dibuat untuk mendorong perkembangan UKM & industri kreatif, maupun adanya regulasi denda elektronik yang sudah memanfaatkan teknologi, agar tidak ada lagi campur tangan oknum tak bertanggung jawab. Diharapkan, pada akhirnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan transparansi akan tercipta.
- Smart Mobility
Indikator Smart City yang kedua adalah Smart Mobility yang berfokus pada peningkatan kualitas transportasi bagi masyarakat urban. Namun, tetap diingat masalah setiap kota itu berbeda. Maka dari itu, akan berbeda pula fokus, prioritas, serta solusinya.
- Smart Economy
Indikator Smart City yang ketiga adalah Smart Economy. Dalam Smart Economy, diperlukan juga pemanfaatan teknologi digital, sehingga banyak peluang usaha baru yang muncul. Bahkan tidak jarang peluang yang bermunculan justru menghasilkan solusi efektif untuk suatu masalah perkotaan. Kita perlu berpikir bagaimana cara pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk menarik investor, serta mampu meningkatkan daya tarik kota. Sehingga akan membuka lapangan kerja baru, percepatan pertumbuhan ekonomi, atau bahkan ada keuntungan ekonomi lainnya.
- Smart Environment
Smart Environment merupakan beragam kegiatan yang bisa melindungi ekosistem lingkungan seperti waste management, water management, dan energi alternatif yang ramah lingkungan. Selain itu, ada juga upaya menjaga lingkungan seperti mendaur ulang sampah plastik dan mengembangkan plastik sebagai campuran aspal untuk jalanan.
- Smart Living
Indikator Smart City selanjutnya adalah Smart Living, bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Seperti, memberikan fasilitas berupa informasi tentang kesehatan, mengembangkan kurikulum melek digital, serta membangun fasilitas ramah difabel. Sebagai contoh, dengan melek digital masyarakat bisa turut mengurangi penyebaran berita bohong atau hoax yang marak terjadi di Indonesia. Jika hoax semakin menurun, maka masyarakat bisa diuntungkan dengan informasi yang valid dan benar adanya.
- Smart People
Seluruh indikator Smart City itu sendiri kuncinya ada pada kualitas masyarakat serta pemerintahnya. Jika tidak ada kerjasama dari kedua pihak, sudah pasti akan sangat sulit Smart City di Indonesia akan terlaksana dengan baik. Sedangkan faktor utama dalam pengembangan program Smart City adalah masyarakat itu sendiri, karena masyarakat adalah End-User dari program Smart City ini. Siapnya sumber daya manusia menjadi acuan untuk memulai program Smart City.