6 September 2022

Memahami Quality Control, Apa Manfaat & Cara Kerjanya?

Quality Control (QC) adalah salah satu teknik untuk memastikan bahwa produk akhir telah memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang ditetapkan. Proses ini jadi salah satu faktor penting dalam persaingan pasar, karena hubungannya dengan kualitas yang sering dijadikan sebagai tolok ukur dan pembeda suatu produk antara satu produsen dengan produsen lainnya.

Perusahaan bisnis yang menerapkan Quality Control memiliki kemudahan untuk memenuhi permintaan konsumen untuk produk yang lebih baik. Proses ini juga dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang berimbas pada kerugian bisnis. Biasanya, perusahaan yang wajib menerapkan proses ini adalah mereka yang bergerak di bidang produk atau jasa.

Lalu, seberapa pengaruhnya Quality Control dalam bisnis? Mari simak lebih jauh mengenai apa itu Quality Control, manfaat, dan cara kerjanya di bawah ini.

Apa Itu Quality Control?

Pengertian Quality Control (QC) adalah proses dalam suatu bisnis untuk memastikan bahwa kualitas produk memenuhi standar yang dipertahankan atau ditingkatkan. Proses ini juga mengharuskan perusahaan berusaha untuk mencapai kesempurnaan. Singkatnya, proses ini menjadi peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam suatu kegiatan produksi.

Pada penerapannya, QC memang dilakukan oleh personel pelatihan yang membuat tolok ukur untuk kualitas produk dan mengujinya secara signifikan. Meski begitu, proses ini juga  menjadi tanggung jawab seluruh karyawan atau pihak menjadi satu kesatuan untuk dapat memecahkan masalah.

Setiap perusahaan yang menerapkan QC harus memiliki pedoman kualitas yang disebut dengan Quality Manual. Quality Manual adalah panduan kualitas ke berbagai unit kerja dan departemen. Adanya pedoman tersebut, setiap individu dalam perusahaan menyadari apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya dalam keberlangsungan produk, baik barang atau jasa.

Tujuan utama Quality Control adalah memastikan bahwa produk yang akan dikirimkan atau dikonsumsi pelanggan bebas dari kerusakan atau cacat dan dapat diterima sesuai dengan persyaratan kualitas yang sudah ditentukan. Jika ditemukan produk yang rusak, diperlukan tindakan perbaikan yang sesuai.

Dalam QC terdapat beberapa unsur yang perlu diperhatikan. Pertama, kontrol dan manajemen yang harus memiliki proses-proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik. Serta kriteria integritas dan kinerja dalam suatu identifikasi catatan.

Kedua, kompetensi. Untuk mengawal kualitas produk maka harus ada kompetensi seperti ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi. Ketiga, didukung dengan elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi, dan semangat tim yang mendukung kualitas.

Baca juga: Strategi Bundling Produk, Apa Keuntungannya dalam Bisnis?

Manfaat Quality Control untuk Bisnis

Selain mengenai kualitas produk, Quality Control juga memiliki manfaat lain yang menunjang keberlangsungan perusahaan dan bertahan pada persaingan pasar. Berikut diantaranya.

1. Konsistensi produk

Produk yang melewati proses QC, konsistensi akan terus terjaga, bahkan dari bahan mentah sebelum diproduksi, karena jadi penentu kualitas akhir yang dihasilkan. Setiap individu yang berwenang dalam QC akan memastikan bahwa produk sesuai dengan standar kualitas yang diberikan. Dengan kata lain, tidak ada kecacatan atau kerusakan sebelum produk atau layanan diluncurkan.

2. Menjaga kepuasan pelanggan

Diterapkan QC dapat mengurangi dan menghindari kesalahan fatal yang tidak terdeteksi. Jika proses ini diabaikan bisa membuat pelanggan tidak ingin membeli produk Anda lagi.

QC juga dapat memenuhi keinginan pelanggan terhadap suatu produk dan layanan. Dengan standar baik yang sudah dibangun sebelumnya, kepuasan pelanggan akan terjaga dan mempengaruhi aspek customer loyalty.

3. Meningkatkan efisiensi perusahaan

Jika QC tidak dilakukan, bisa saja ada kesalahan atau kerusakan produk setelah diluncurkan. Hal ini tentu harus diperbaiki. Terlebih jika sudah terlanjur didistribusikan, produk yang akan diperbaiki ulang akan memakan waktu, biaya, dan tenaga. Maka dari itu, dibutuhkan QC sejak awal untuk menghindari kerusakan.

Hal ini tentu dapat meningkatkan efisiensi. Waktu, biaya, dan tenaga bisa difokuskan ke hal lainnya, seperti pengembangan kualitas atau mungkin ekspansi bisnis.

Seperti Apa Cara Kerjanya?

Ada beberapa cara dalam proses pengendalian mutu. Secara umum, pengawas QC akan memastikan produk sesuai dengan standar perusahaan. Mereka akan menguji, memeriksa, meneliti, dan menganalisis suatu kualitas produk sesuai dengan standar perusahaan dan kelayakan untuk diedarkan di pasaran. Tujuannya, untuk melindungi konsumen dari produk cacat atau rusak, yang hubungannya pada reputasi perusahaan.

Jika saat para QC menemukan produk cacat atau rusak, pengawas QC memiliki wewenang untuk mengembalikan produk ke bagian produksi untuk dapat diperbaiki. Pengawas QC juga berhak untuk menolak produk jika tidak sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.

Ketika dalam perjalanannya menemui masalah Quality Control, pengawas bersama para supervisor atau pemangku bisnis bekerja sama untuk memperbaiki masalah. Maka dari itu, QC bukan hanya tanggung jawab pengawas, tapi juga seluruh tim perusahaan.

Baca juga: Bagaimana Membangun Brand Building di Era Digital Saat Ini?

Quality Control merupakan aspek penting dalam produksi. Tujuannya untuk memastikan kualitas sudah sesuai dengan standar perusahaan, kelayakan di pasaran, dan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Mengingat kualitas sering dijadikan sebagai tolok ukur, tiap produsen harus selalu mencari cara untuk meningkatkannya sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan ataupun kesesuaiannya terhadap kebutuhan.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya