13 Juni 2023

Mengenal Resolusi Layar 4K dan Perbedaannya dengan HD

Pernahkah Anda menyadari bahwa seiring berjalannya waktu, resolusi layar pada perangkat teknologi yang kita gunakan sehari-hari, seperti monitor, laptop, maupun smartphone, semakin berkembang pesat dengan tingkat kejernihan yang semakin tinggi. Resolusi tinggi ini tidak hanya dimanfaatkan untuk keperluan profesional seperti pembuatan film layar lebar saja, namun juga untuk keperluan lainnya, seperti fotografi dan pembuatan konten media sosial. Saat ini, resolusi layar tertinggi yang banyak digunakan adalah resolusi 4K. Apa itu resolusi layar 4K?

Pengertian Resolusi Layar 4K

Resolusi layar 4K adalah resolusi display yang memiliki sekitar 4.000 piksel horizontal. Resolusi ini menyediakan detail dan kejelasan tampilan dengan level yang lebih tinggi dibandingkan resolusi high-definition (HD) standar. 

Resolusi layar 4K umumnya berukuran 3840 x 2160 piksel, sehingga menghasilkan sebanyak lebih dari 8 juta piksel pada layar. Jika dibandingkan dengan resolusi HD yang berukuran 1920 x 1080 piksel, maka total piksel yang dihasilkan yakni lebih dari 2 juta piksel. Artinya resolusi 4K adalah resolusi yang 4 kali lebih jernih dibandingkan resolusi HD.

Resolusi 4K banyak digunakan pada berbagai perangkat, seperti televisi, monitor, proyektor, dan kamera. Saat ini, resolusi 4K telah menjadi resolusi standar yang populer untuk penggunaan perangkat home entertainment, gaming, serta aplikasi profesional seperti video editor dan aplikasi graphic design.

Sejarah Resolusi 4K

Sejarah resolusi 4K berawal pada tahun 1984, saat perusahaan Hitachi Group merilis sebuah prosesor grafis bernama CMOS ARTC HD63484, yang mampu menampilkan hingga resolusi 4K saat dalam mode monokrom. Kemudian, pada tahun 2003, muncul kamera dengan resolusi 4K pertama keluaran Dalsa Origin, yang tersedia secara komersial untuk keperluan sinematografi. Setelah itu, teknologi 4K pun semakin dikembangkan oleh beberapa kelompok penelitian di universitas seluruh dunia, seperti Universitas California, San Diego, CALIT2, Universitas Keio, Naval Postgraduate School, dan lain-lain.

Pada tahun 2010, platform YouTube mulai mendukung resolusi 4K untuk upload video. Kemudian setahun berikutnya, yakni tahun 2011, bioskop pun mulai memproyeksikan film dengan resolusi 4K. Selain itu, pada tahun 2012, perusahaan Sony merilis proyektor teater rumah pertama yang memiliki resolusi 4K.

Di tahun-tahun berikutnya hingga saat ini, resolusi 4K pun semakin berkembang dan meluas penggunaannya. Saat ini, tidak hanya kamera profesional saja, kamera smartphone pun juga telah mampu mengambil gambar maupun video dalam resolusi 4K. Layar monitor dan laptop pun juga mampu menampilkan gambar dengan resolusi 4K. Selain itu, berbagai platform media sosial juga telah menyediakan resolusi 4K, sehingga pengguna dapat melakukan upload maupun download file gambar atau video dalam resolusi 4K.

Resolusi 4K vs Ultra High Definition (UHD) 

Terdapat beberapa perbedaan antara resolusi 4K dan Ultra High Definition (UHD). perbedaan pertama yaitu resolusi 4K secara teknis mengacu pada resolusi 4096 x 2160 piksel yang memiliki aspek rasio 1.9:1. Sedangkan UHD mengacu pada resolusi 3840 x 2160 piksel yang memiliki aspek rasio 16:9.

Dengan perbedaan tersebut, resolusi UHD lebih sesuai untuk tampilan rumahan dan penggunaan yang terkait dengan televisi dan monitor konsumen. Sementara itu, resolusi 4K lebih sesuai untuk tampilan sinema digital atau industri film dan konten profesional.

Resolusi 4K vs High Dynamic Range (HDR)

Resolusi 4K dan High Dynamic Range (HDR) merupakan dua hal yang berbeda. Jika 4K lebih mengacu pada resolusi tampilan yang berkaitan dengan jumlah piksel pada layar, HDR mengacu pada teknologi yang mampu mengubah cara penampilan warna dan kecerahan pada layar. 

HDR bertujuan untuk meningkatkan kontras serta kecerahan yang ditampilkan pada gambar. Dengan HDR, layar mampu menampilkan level kecerahan yang lebih tinggi dan perbedaan yang lebih jelas antara area terang dan gelap. Hal ini dapat membuat gambar yang ditampilkan lebih realistis dengan bayangan dan sorotan yang lebih dalam, serta detail yang lebih kaya.

Kombinasi antara resolusi 4K dan teknologi HDR pada tampilan dapat menghasilkan gambar yang tajam dan detail, dengan mempertahankan kualitas cahaya, bayangan, serta warna yang lebih akurat dan nyata.

Dengan adanya resolusi 4K ini, para content creator maupun enterprise di dunia kreatif pun harus memproduksi berbagai konten dengan resolusi 4K pula agar konten yang diproduksi lebih detail dan jernih. Salah satu solusi yang dapat dimanfaatkan oleh pada content creator maupun enterprise di bidang kreatif adalah Acer Creative Industry.

Acer Creative Industry mengkombinasikan prosesor Intel Xeon dan grafis NVIDIA Quadro RTX. Selain itu, ConceptD pada Acer Creative Industry yang tervalidasi PANTONE juga mendukung resolusi layar 4K UHD dengan sejumlah mode tampilan penggunaan. Fitur ini sangat ideal untuk seniman profesional grafis 3D yang membutuhkan kecepatan dan responsivitas desktop untuk mendemonstrasikan dan memperbaiki hasil karya mereka secara real-time. Bagi Anda yang bekerja di industri kreatif, solusi Acer Creative Industry ini dapat menjadi teman yang sesuai untuk membantu kamu dalam memproduksi berbagai konten kreatif.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya