21 Juni 2018
Kenali Kinerja Wireless Charging Lebih Jauh!
Wireless charging merupakan terobosan dalam bidang teknologi yang menawarkan kenyamanan pengisian baterai gadget tanpa koneksi fisik atau kabel. Sistem tersebut saat ini telah banyak diadopsi, tak hanya terbatas pada perangkat elektronik, tetapi juga menjadi sebuah terobosan baru dalam industri kesehatan, otomotif, dan manufaktur karena menawarkan banyak keuntungan.
Meski demikian, wireless charging sebenarnya bukanlah produk baru. Pengisian nirkabel ini telah ada sejak akhir abad ke-19, ketika ilmuwan Amerika bernama Nikola Tesla mendemonstrasikan kopling resonan magnetik. Kala itu, Tesla sukses menyalakan lampu listrik tanpa kabel.
Lantas bagaimana cara kerja wireless charging? Layaknya teknologi Bluetooth atau Wi-Fi yang dapat memindahkan data dari satu device ke device lain secara nirkabel, maka begitu pula dengan teknologi wireless charging. Transfer daya nirkabel dapat terjadi berkat induksi elektromagnetik untuk mentransfer energi di antara dua perangkat.
Prinsip kerjanya sangat simpel, yaitu menggunakan induktor yang bertugas mengubah arus listrik menjadi magnet elektromagnetik. Saat smartphone diletakkan di atas wireless charger, maka magnet tersebut dapat memindahkan arus listrik dan akan ditangkap oleh kumparan di smartphone. Arus listrik kemudian digunakan untuk mengisi ulang baterai ke perangkat penerima.
Baca Juga: Aspire S24 dan Aspire U27, PC AIO untuk Gaya Hidup Masa Kini
Maka itu, pengisian daya akan dimulai dan berhenti secara otomatis ketika perangkat berada dalam jarak tertentu dari wireless charger. Tapi, karena membutuhkan kumparan khusus, tak semua alat elektronik kompatibel dengan teknologi ini. Sebagai contoh, hanya smartphone dengan standar Qi-certified saja yang dapat mengisi daya di setiap Qi wireless charging, terlepas dari merek perangkat apa pun.
Bisa dibilang wireless charger akan menjadi fitur wajib pada gadget masa mendatang. Agar menjadi orang pertama yang merasakan inovasi keren tersebut, kamu kini bisa memilikinya di Acer Aspire S24 yang telah dibekali Qi Wireless Charging pada bagian pad (dudukan) monitor. Untuk dapat mengisi daya gadget secara nirkabel, perangkat hanya diletakkan di atas alat pengisi daya dan sekali tap. Penggunaannya pun sangat praktis, bikin perangkat lebih awet, dan menghindari risiko konsleting listrik. Sementara di sisi estetika juga terkesan rapi karena tak banyak kabel berantakan di meja kerjamu.
Baca Juga: Acer Aspire S24, PC AIO Fleksibel dalam Desain Super Tipis
Soal performa, Aspire S24 memiliki performa kuat, cepat, dan hemat daya karena dilengkapi prosesor Intel Core generasi ke-8 dan Intel Optane Memory 16 GB. Kamu juga bisa bekerja maksimal dan multitasking berkat adanya dukungan RAM 8 GB DDR4. Tak hanya itu, sebagai perangkat yang digunakan sehari-hari di kantor atau rumah, Aspire S24 juga didesain stylish dengan warna hitam matte. Monitor 24 incinya juga dirancang tipis dengan dipercantik dengan sentuhan tanpa bingkai atau frameless setebal 2,7 mm.
Itu dia penjelasan teknologi wireless charging yang kini semakin banyak digunakan berbagai gadget. Semoga penjelasan ini bermanfaat, spAcer!
Meski demikian, wireless charging sebenarnya bukanlah produk baru. Pengisian nirkabel ini telah ada sejak akhir abad ke-19, ketika ilmuwan Amerika bernama Nikola Tesla mendemonstrasikan kopling resonan magnetik. Kala itu, Tesla sukses menyalakan lampu listrik tanpa kabel.
Lantas bagaimana cara kerja wireless charging? Layaknya teknologi Bluetooth atau Wi-Fi yang dapat memindahkan data dari satu device ke device lain secara nirkabel, maka begitu pula dengan teknologi wireless charging. Transfer daya nirkabel dapat terjadi berkat induksi elektromagnetik untuk mentransfer energi di antara dua perangkat.
Prinsip kerjanya sangat simpel, yaitu menggunakan induktor yang bertugas mengubah arus listrik menjadi magnet elektromagnetik. Saat smartphone diletakkan di atas wireless charger, maka magnet tersebut dapat memindahkan arus listrik dan akan ditangkap oleh kumparan di smartphone. Arus listrik kemudian digunakan untuk mengisi ulang baterai ke perangkat penerima.
Baca Juga: Aspire S24 dan Aspire U27, PC AIO untuk Gaya Hidup Masa Kini
Maka itu, pengisian daya akan dimulai dan berhenti secara otomatis ketika perangkat berada dalam jarak tertentu dari wireless charger. Tapi, karena membutuhkan kumparan khusus, tak semua alat elektronik kompatibel dengan teknologi ini. Sebagai contoh, hanya smartphone dengan standar Qi-certified saja yang dapat mengisi daya di setiap Qi wireless charging, terlepas dari merek perangkat apa pun.
Bisa dibilang wireless charger akan menjadi fitur wajib pada gadget masa mendatang. Agar menjadi orang pertama yang merasakan inovasi keren tersebut, kamu kini bisa memilikinya di Acer Aspire S24 yang telah dibekali Qi Wireless Charging pada bagian pad (dudukan) monitor. Untuk dapat mengisi daya gadget secara nirkabel, perangkat hanya diletakkan di atas alat pengisi daya dan sekali tap. Penggunaannya pun sangat praktis, bikin perangkat lebih awet, dan menghindari risiko konsleting listrik. Sementara di sisi estetika juga terkesan rapi karena tak banyak kabel berantakan di meja kerjamu.
Baca Juga: Acer Aspire S24, PC AIO Fleksibel dalam Desain Super Tipis
Soal performa, Aspire S24 memiliki performa kuat, cepat, dan hemat daya karena dilengkapi prosesor Intel Core generasi ke-8 dan Intel Optane Memory 16 GB. Kamu juga bisa bekerja maksimal dan multitasking berkat adanya dukungan RAM 8 GB DDR4. Tak hanya itu, sebagai perangkat yang digunakan sehari-hari di kantor atau rumah, Aspire S24 juga didesain stylish dengan warna hitam matte. Monitor 24 incinya juga dirancang tipis dengan dipercantik dengan sentuhan tanpa bingkai atau frameless setebal 2,7 mm.
Itu dia penjelasan teknologi wireless charging yang kini semakin banyak digunakan berbagai gadget. Semoga penjelasan ini bermanfaat, spAcer!