2 Februari 2021
Pendidikan 4.0, Apa Itu dan Bagaimana Mempersiapkannya?
Berawal dari World Economic Forum (WEF), revolusi industri 4.0 dideklarasikan sejak 2016, dan berlanjut pada Manifesto Davos 2020 yang juga dihadiri Indonesia. Dari pertemuan tersebut, ada isu besar yang harus dihadapi seluruh dunia, yaitu semua aspek harus melangkah lebih jauh dengan berlandaskan teknologi. Begitu pula dalam aspek pendidikan, kita juga harus memperisapkan diri memasuki Pendidikan 4.0.
Dunia kini mengarah pada Revolusi Industri 4.0, termasuk Indonesia yang tak luput dari perubahan tersebut. Buktinya, pemerintah juga memiliki program Making Indonesia 4.0, komitmen pemerintah memasuki era revolusi industri 4.0 ini. Guna mempersiapkan generasi penerus bangsa, lembaga pendidikan juga harus siap menjalankan konsep Pendidikan 4.0.
Untuk itu, artikel ini akan menjelaskan pengertian Pendidikan 4.0 dan cara mempersiapkannya.
Pendidikan 4.0, Tak Terbatas pada Kelas
Pendidikan 4.0 atau Education 4.0 merupakan istilah umum para ahli teori pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber ke dalam pembelajaran. Konsep ini dikatakan sebagai masa depan pendidikan. Kelas daring atau robot pembantu ujian online menjadi salah satu wujud pada era Pendidikan 4.0.
Perubahan sosial di bidang pendidikan ini mengikuti arah perkembangan teknologi yang semakin cepat untuk mengimbangi Revolusi Industri 4.0 yang telah dilakukan dunia. Sementara sistem pendidikan di Indonesia harus siap mengenai penguasaan teknologi bagi anak-anak, namun belum merata dalam mempersiapkannya.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, para guru dan siswa harus beradaptasi dengan metode pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh dan daring di hampir seluruh sekolah dan universitas.
Para guru diimbau lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun metode pembelajaran. Kendalanya, kebebasan ini terkadang beban bagi yang tidak familiar dengan teknologi tinggi. Oleh karena itu memang dibutuhkan semua pihak untuk merangkul menuju era Pendidikan 4.0.
Baca juga: Bagaimana Pendidikan di Era Digital Saat Ini?
Urgensi Digitalisasi Sistem Pendidikan Indonesia
Topik panas Pendidikan 4.0 selalu jadi perbincangan di forum diskusi. Seberapa pentingnya Pendidikan 4.0 harus segera dilaksanakan dan dampak jika tidak melaksanakan jadi bahan yang menarik untuk disimak. Terutama jika ada hubungannya dengan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia, karena revolusi Industri 4.0 hubungannya erat dengan teknologi yang mengambil peranan dalam produksi.
Industri kini bergerak ke arah digital. Maka dari itu, untuk menyiapkan SDM berkualitas dan berdaya saing global, anak-anak Indonesia harus menguasai teknologi selama masa pendidikan. Hal ini juga harus diimbangi dengan perkembangan teknologi digital di Indonesia yang saat ini masih dinilai terlambat dari negara lain.
Adanya bonus demografi dengan lebih dari 200 juta jiwa sebelum 2045 juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu Pendidikan 4.0 memang harus dilaksanakan dari sekarang untuk masa depan, terutama menyangkut terwujudnya program Indonesia Emas 2045.
Mempersiapkan Pendidikan 4.0
Persiapan dan semua infrastruktur harus laksanakan dengan matang, mengingat Pendidikan 4.0 merupakan langkah besar. Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam salah satu wawancaranya mengatakan bahwa siswa harus diberikan kemerdekaan belajar untuk bisa lebih meningkatkan kualitas. Dengan kemerdekaan belajar maka akan tercipta ruang kelas yang partisipatif sehingga guru dan murid dapat semakin baik melalui proses belajar mengajar mereka.
Nadiem menyarankan metode pembelajaran Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics (STEAM) yang bisa menjadi salah satu kunci penting dunia pendidikan menghadapi era 4.0. STEAM bisa mendorong pengembangan ilmu sains, teknologi, teknik, dan matematika semakin kreatif.
Selain mempersiapkan metode pembelajaran baru, dibutuhkan juga infrastruktur untuk mendukung tercapainya Pendidikan 4.0. Berikut ini program dan fasilitas yang harus disiapkan untuk menyongsong Pendidikan 4.0.
1. Platform e-Learning
Penerapan e-learning dalam pembelajaran menyeluruh menjadi langkah pertama yang harus dipenuhi. Siswa akan terbiasa belajar jarak jauh atau daring, tapi juga teruji kualitas dan kredibilitasnya. Para guru juga bisa memonitoring tanpa harus mengorbankan kemerdekaan belajar siswa. Adanya platform e-learning juga memudahkan siswa untuk mendiskusikan materi dengan lebih fleksibel.
2. Workshop Inovasi
Selaras dengan metode STEAM yang diusulkan Nadiem Makarim, workshop di kalangan sekolah atau universitas jadi salah satu bentuk dalam mewujudkannya. Tak terbatas pada membaca dan menulis, workshop yang memadai bisa menghasilkan ide dan gagasan luar biasa dari kreativitas anak muda. Terbukti dari beberapa proyek inkubasi usaha rintisan di universitas.
Baca juga: Apa Itu Learning Management System untuk Pendidikan?
3. Buka Link Sekolah dan Industri
Lembaga pendidikan juga harus membuka link ke dunia industri atau disebut dengan school-industry engagement. Di beberapa negara maju, program tersebut sudah masuk ke dalam agenda rutin. Pelajar wajib diberikan gambaran realistis tentang tantangan di dunia kerja. Kegiatan ini akan membuka mindset siswa untuk menentukan keahlian apa yang ingin mereka kuasai.
Pendidikan 4.0 jadi misi raksasa. Tidak ada pilihan, diam atau terseret, maju atau berkembang. Dengan demikian cita-cita Indonesia Emas 2045 dengan menghasilkan anak bangsa yang berdaya saing tinggi dan berkualitas bukan lagi menjadi angan-angan belaka.