8 Maret 2021
Pendidikan Karakter :
Pengertian, Manfaat & Penerapannya
Pendidikan karakter menjadi fondasi dan inti utama pendidikan. Pendidikan karakter dirumuskan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 yang berbunyi, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Melalui pendidikan karakter, akan tercipta generasi yang bermoral dan berpendidikan. Seperti dalam UU tersebut, pendidikan bukan hanya tentang kecerdasan, tapi juga menjadi manusia yang berakhlak mulia yang berguna bagi bangsa dan negara.
Pemaparan tentang pendidikan karakter: pengertian, manfaat, dan bagaimana menerapkannya dalam proses belajar dan mengajar, lebih lanjut dalam artikel ini.
Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah usaha sadar yang terencana dan terarah melalui lingkungan pembelajaran dalam hal mendidik sekaligus memberdayakan murid. Tujuannya, untuk membangun kepribadian baik, bermoral-berakhlak, dan berefek positif pada alam dan masyarakat.
Pendidikan karakter berhubungan erat dengan psikis. Dengan pendidikan karakter, murid dapat ditanamkan pandangan tentang nilai-nilai kehidupan, seperti kejujuran, kepedulian, tanggung jawab, hingga keimanan.
Dibutuhkan strategi dalam penerapan pendidikan karakter melalui peran guru. Di sekolah, guru sebagai pendidik memiliki peran penting untuk memberikan pengetahuan sekaligus membangun karakter murid.
Bagi murid, guru juga berlaku sebagai orangtua, teman, penasehat, dan pendengar yang baik. Maka dari itu, keberadaan guru berperan penting membuat murid menjadi manusia yang baik, bijak dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungan.
Di Indonesia, pendidikan karakter menjadi salah satu program prioritas negara dengan misi melakukan revolusi karakter bangsa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengimplementasikannya melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang digulirkan sejak 2016.
Gerakan PPK ini pun tidak mengubah struktur kurikulum di Indonesia. Sesuai arahan presiden, pendidikan karakter pada jenjang pendidikan dasar memiliki porsi yang lebih besar, yaitu 70 persen sedangkan untuk sekolah menengah pertama sebesar 60 persen.
Apa Manfaat Pendidikan Karakter untuk Murid?
Wajah karakter bangsa di masa depan, ditentukan dari karakter penerus bangsa masa kini. Tentu saja yang dibutuhkan oleh bangsa ini adalah individu dengan karakter yang merujuk pada nilai positif. Adanya pendidikan karakter tentu dapat mewujudkan generasi penerus bangsa yang berbudi luhur.
Namun, lebih jauh dari itu, banyak manfaat pendidikan karakter, terutama untuk murid. Pertama, pembentukan dan pengembangan potensi murid untuk berpikir baik, berhati nurani, berperilaku baik, dan berbudi luhur.
Kedua, penguatan dan perbaikan peran murid sebagai individu dalam keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan negara untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Dalam hal ini memperkuat perilaku sebagai masyarakat Indonesia yang multikultural.
Ketiga, pendidikan karakter bermanfaat dalam pembangunan dan peningkatan peradaban bangsa. Murid sebagai individu di masyarakat dapat memilih dan memilah budaya bangsa sendiri, serta menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa sendiri.
Keempat, dengan pembekalan budi pekerti, murid bisa memperoleh nilai-nilai luhur sebagai individu yang bermartabat, seperti nilai religius, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong-royong.
Baca juga: Memahami Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Mempersiapkannya
Bagaimana Cara Penerapan Pendidikan Karakter?
Guru dinilai mampu mendidik dan membentuk murid sebagai penerus generasi yang berkarakter Indonesia. Sebagai role model, guru menerapkan bagaimana mengokohkan karakter dirinya dalam membangun karakter murid.
Selain guru, juga diperlukan dukungan antara pihak sekolah dengan orang tua murid untuk melihat perkembangan. Berikut ini adalah strategi menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas.
1. Guru jadi Contoh yang Baik sekaligus Apresiator
Selain pemberian materi pelajaran, guru pun menunjukkan berperilaku baik, karena murid menilai guru sebagai contoh dalam bertindak dan berperilaku. Meski guru dianggap role model muridnya, bukan berarti luput dari kesalahan. Karena itu pentingnya keterbukaan pada kesalahan sekecil apapun dan berperilaku jujur, serta bijak dan berhati-hati dalam bersikap.
Selain itu, sikap sopan santun juga wajib ditanamkan kepada murid. Meski sepele, dampaknya besar bagi kehidupannya di masa depan. Guru bisa memberi contoh sekaligus mengajarkan murid tentang 5S yaitu salam, senyum, sapa, sopan, dan santun.
Guru juga dianjurkan jadi apresiator. Selain menilai murid dari segi akademis, perlu menghargai kebaikan dan mengapresiasi usaha muridnya. Apresiasi tersebut guna menyemangati murid untuk kembali mengukir prestasi. Seperti, mengapresiasi nilai murid yang masih di bawah rata-rata, karena tidak menyontek.
2. Beri Pesan Moral dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Selain memberikan materi pelajaran dan soal-soal, guru juga harus menyisipkan pesan moral dalam tiap materi pelajaran. Penanaman pesan moral tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. Murid akan tumbuh, selalu berpikir optimis, dan berusaha untuk menyelesaikan masalah.
Pada sela-sela pembelajaran di kelas, guru juga dapat berbagi pengalaman inspiratif guna menginspirasi dan membuat murid belajar dari pengalaman tersebut. Guru bisa membagikan kisah-kisah keberhasilan, kegagalan, dan keputusasaan untuk bangkit kembali meraih impian.
3. Beri Kesempatan Siswa menjadi Pemimpin
Pendidikan karakter juga menumbuhkan sifat kepemimpinan seseorang. Di kelas, cara ini bisa diterapkan dengan memberikan tugas kelompok, dan setiap kelompok memiliki pemimpin dan anggotanya.
Jika masih ada murid yang tidak percaya diri, guru bisa memberi motivasi agar berani tampil maju. Jiwa kepemimpinan itu penting dimiliki sejak dini karena dapat mempengaruhi kehidupan di masa depan.
4. Literasi Sekolah
Penerapan pendidikan karakter juga dianjurkan melalui sisi literasi. Melalui kegiatan membaca, dapat mengasah kemampuan daya berpikir, logika dan menyelesaikan masalah.
Adanya perpustakaan atau pojok membaca di sekolah dapat menambah wawasan murid dan membuka pandangan terhadap dunia. Bisa juga menerapkan perpustakaan online, sehingga murid yang ingin menambah wawasan tidak perlu datang ke sekolah.
5. Memberikan Deadline Tugas dan Mengenalkan Tata Tertib
Pemberian deadline atau batas pengumpulan pada tiap tugas penting untuk menanamkan nilai tanggung jawab dan kedisiplinan murid. Di samping itu, mengajarkan juga nilai kejujuran dalam mengerjakan tugas, sehingga menumbuhkan kemandirian.
Hal ini dibutuhkan terutama dalam masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dengan membiasakan hal tersebut, murid tumbuh menjadi seseorang yang berkarakter, bijak, bertanggung jawab, dan mandiri.
Selain itu, murid juga wajib ditanamkan sifat taat pada aturan. Caranya, dimulai dari mengenalkan tata tertib sekolah dan mematuhinya. Dengan penerapan ini, diharapkan murid memiliki kontrol diri untuk selalu menaati peraturan di manapun mereka berada.
Baca juga: Pendidikan 4.0, Apa Itu dan Bagaimana Mempersiapkannya?
Memperbaiki kualitas diri melalui pendidikan karakter sejak dini penting dalam pengembangan nilai agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Tanpa disadari hal tersebut dapat meningkatkan prestasi akademik murid sekaligus menjadikan mereka generasi yang berkarakter dan dapat bersaing secara global, seperti misi menuju Generasi Indonesia Emas 2045.