14 September 2022

Pentingnya Menjaga Kesehatan & Psikologis Anak selama PJJ

Road to Acer Smart School Awards 2022 telah mengadakan webinar pada tanggal 27 Juli 2022 bertema “Pentingnya Menjaga Kesehatan & Psikologis Anak selama PJJ” dengan pembicara Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi. selaku Psikolog UI & Direktur Essa Consulting.

Webinar ini menjelaskan mengenai 3 tahapan untuk mendukung guru penggerak dalam Kurikulum Merdeka, cara menjaga kesehatan dan psikologis anak selama PJJ, serta karakteristik perkembangan anak.

Dalam pendidikan, pemerintah saat ini sedang menjalankan Program Merdeka Belajar. Terdapat 3 tahapan penting untuk mendukung guru penggerak kebijakan Merdeka Belajar, yaitu:

  1. Membangun ekosistem pendidikan berbasis teknologi
  2. Berkolaborasi dengan lintas pihak
  3. Menggunakan data serta inovasi teknologi sebagai acuan kebijakan dan pola pembelajaran

Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan pendidik menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Jika hal ini bisa dilakukan maka PJJ bisa menjadi sesuatu yang lebih baik dan menyenangkan. 

PJJ sendiri merupakan pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan infrastrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan teknologi (sistem telekomunikasi interaktif) untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya. 

Yang menjadi masalah, tidak semua peserta didik nyaman dengan cara ini. Gaya belajar peserta didik yang beragam seperti kinestetik, auditori, visual juga turut berdampak dengan adanya PJJ ini. Misalnya anak kinestetik yang aktif tidak akan nyaman jika harus diam di depan layar, yang berujung dia malas dan tertekan sehingga kesehatan psikologisnya juga turut berdampak. 

Ditambah lagi, menurut data dari hasil survey Belajar dari Rumah (BDR) Puslitjak Kemendikbud 2021, di masa pandemi Covid 19 disebutkan jika 71% peserta didik berkendala dalam BDR. Kendala tersebut bisa jadi karena teknologi, jaringan dsb.

Hal ini membuat baik murid maupun guru mengalami penurunan, kurang motivasi, sulit konsentrasi, sulit berkomunikasi. Lalu, apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Berikut beberapa diantaranya:

  1. Pendidik belum sepenuhnya paham bagaimana mengaplikasikan PJJ secara efektif.
  2. Peserta didik perlu adaptasi dengan pola pembelajaran setelah lama BDR.
  3. Orang tua belum paham akan dukungan yang diberikan dalam PJJ.

Penelitian Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi. tentang efektivitas guru mengajar juga mengalami penurunan selama masa pandemi. Hal ini diakibatkan guru merasa tidak nyaman karena kreativitas guru dirasa terbatas, tidak bisa lebih karena mati gaya di depan layar. Hal ini juga berdampak pada psikologis guru itu sendiri.

Hal ini menimbulkan dampak lain, berikut adalah dampak ketika PJJ tidak berjalan secara efektif:

  1. Gangguan kesehatan fisik (gangguan penglihatan, obesitas, radiasi otak dsb).
  2. Gangguan konsentrasi.
  3. Kesulitan untuk mengatur waktu.
  4. Menarik diri dari interaksi sosial.
  5. Penyalahgunaan media digital (pornografi, agresivitas verbal/fisik, dsb).

Bagaimana Menjaga Kesehatan Dan Psikologis Anak Selama PJJ

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penting untuk menjaga kesehatan dan psikologis anak selama masa PJJ. Lalu, apa yang bisa dilakukan?

  1. Orang tua perlu mengetahui tentang anaknya dan guru perlu mengetahui tentang muridnya. Orang tua dan guru perlu mengenali karakteristik, perkembangan, kebutuhan anak serta tugas-tugas anak. Hal ini perlu dilakukan agar dapat mendampingi dan mengarahkan anak sesuai usia. 
  2. Orang Tua dan Guru Perlu Mengetahui Tentang Dirinya, dengan cara melakukan self assesment agar dapat meningkatkan diri guna membantu agar anak tidak terganggu selama PJJ, kenali kemampuan dan pengetahuan Anda sebagai guru dan orang tua terkait PJJ dan perkembangan teknologi, orang tua atau guru harus jadi contoh dalam penggunaan teknologi yang sehat, serta memiliki Self Regulated Learning (SRL) dan Life Skill.
  3. Kenali serba serbi teknologi yang digunakan untuk PJJ dengan cara memahami kelebihan dan kelemahan dari media/platform yang digunakan, baik dari sisi guru maupun siswa, sampaikan hal yang harus dilakukan (do’s) dan tidak boleh dilakukan (don’ts) terkait penggunaan media digital dalam PJJ.
  4. Asah Life Skill dan Self Regulated Learning (SRL) baik pada anak, orang tua atau guru.

Self Regulated Learning (SRL)

SRL merupakan kemampuan individu untuk bertindak sebagai pengendali aktivitas belajarnya sendiri, seperti memonitor motivasi dan tujuan, mengelola sumber daya serta melakukan pengambilan keputusan dalam proses belajar. SRL diperlukan agar anak paham kapan menggunakan gadget dan kapan berhasil. Dalam SRL, ada 3 hal yang perlu diajarkan kepada anak, yaitu: 

  • Metakognisi
    Merupakan pemahaman seseorang mengenai kemampuan berpikirnya. Di dalamnya mencakup proses menetapkan tujuan, merencanakan mengorganisir serta mengevaluasi pencapaian tujuan. Misal menetapkan target belajar yang akan dicapai.
  • Motivasi 
    Dorongan dalam diri individu untuk memunculkan dan mempertahankan perilaku. Misal saat dihadapkan kendala, anak tidak mudah menyerah.
  • Perilaku
    Upaya individu untuk mengatur diri, menyeleksi dan memanfaatkan maupun menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas belajarnya. Misal: Dapat memilah aktivitas di internet yang relevan dengan pencapaian target belajarnya.

Life Skills

Pengetahuan yang luas dan interaksi kecakapan yang diperkirakan merupakan kebutuhan esensial bagi manusia dewasa untuk dapat hidup secara mandiri. Life skills diperlukan agar mudah beradaptasi dengan situasi PJJ dan tidak merasa tertekan. Life skills di era new normal ini termasuk fokus dan kontrol diri, mampu untuk memahami kebutuhan orang lain, mampu menyampaikan pendapat dan memahami ide orang lain, mampu untuk membuat koneksi antara satu ide dengan ide lain sehingga timbul inovasi, mampu untuk berpikir kritis dan menelaah kebenaran informasi, sanggup untuk menghadapi situasi sulit untuk mengembangkan diri, kemauan untuk selalu belajar hal baru.

Kesimpulan 

Menjadi guru itu ada sekolahnya, tapi aplikasi di lapangan bisa sangat berbeda dengan yang dipelajari selama sekolah/kuliah. Artinya, guru bisa modifikasi dengan banyak membaca, ikut webinar dll. Tapi yg paling penting adalah guru harus menumbuhkan Self Regulated Learning (SRL) dan life skills agar bisa ditularkan ke anak, karena tidak mungkin anak berubah jika tidak ada contoh.

Itulah beberapa pembahasan mengenai pentingnya menjaga kesehatan & psikologis anak selama PJJ. Mudah-mudahan webinar kali ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi bagi Bapak dan Ibu guru semua. 

Bagi Anda yang tertarik mengikuti Acer Smart School Award, Anda bisa melihat seperti apa keseruan program ini mulai dari video pembekalan dari para narasumber hingga video presentasi para finalis dengan mengunjungi website https://www.acersmartschool.id/ dan YouTube Acer Indonesia.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya